Senin, 05 Juli 2010

CATATAN PENGEMBANGAN SMK (RSBI)


Kita selalu berfikir terlambat, cenderung memikirkan (kejelekan) pihak lain daripada mengembangkan diri untuk berprestasi.

Kita lebih suka menkonter untuk mematahkan,memenangkan perdebatan daripada mendalami makna permasalahan yang ada.

Kita sudah dapat melihat angkasa,tetapi kita belum dapat membuat kendaraan untuk mencapainya.

Perjalanan perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan era “76, 84, 99, 2004…2008, KTSP hingga SPECTRUM” memiliki keunggulan dan kekurangan  di masing-masing Era tersebut. Evolusi ini bertujuan untuk mencapai standar kwalitas pendidikan SMK yang penguasaan IPTEK, seni dan Informasi diperllukan akselerasi yang memadahi.

Standar Nasional Pendidikan (pp RI No. 19 Tahun 2005) adalah penjaminan mutu pendidikan di Indonesia yang mencakup Standar isi,Proses,Kompetensi kelulusan,Pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana,pengelolaan,pembiayaan dan penilaian pendidikan.

RSBI adalah salah satu model sekolah untuk pendekatan penjaminan mutu tersebut,sehingga Pemerintah berkonsekwesi untuk menyediakan/mendanai terwujudnya Standar Nasional Pendidikan tersebut.

 

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa sampai tahun ke IV (2006-2010) penjaminan mutu ini belum mendapat pengakuan Masyarakat Nasional? Bagaimana dengan pengakuan Masyarakat Internasional ? Apa yang kurang dari Pemerintah? Apa pula yang kurang dari DIT PSMK? Luar biasa Programnya,Luar biasa terobosannya,,luar biasa pendanaannya.

 

Regulasi Kemendiknas tentang RSBI sudah disiapkan, Perda untuk RSBI juga sudah digodok, apakah yang dilihat hanya karena belum berhasil? Atau dipastikan tidak berhasil ?..Seberapa pengaruh pendampingan institusi tertunjuk seperti VEDC? Seberapa pengaruh sosialisasi dan pemantapan yang diselenggarakan oleh institusi terkait seperti LPMP?

Ada beberapa catatan dalam mengembangkan SMK RSBI:

  1. Belum tajam memaknai tujuan RSBI/SBI yang dgambarkan dengan Profil akhir SMK, masih berorientasi/melingkar pada jabaran SNP dengan 9 janji kinerja,yang merupakan acuan dasar (baru acuan dasar)

  2. Semangat/komitmen mencapai tujuan belum serius/sungguh-sungguh karena sampai tahun ke empat RSBI (2006-2010) pembuatan program kerja belum gairah menuju Profil yang diharapkan,program cenderung rutin,normative aman ,kurang berani membuat terobosan baru atau jemput bola seperti  tentang ISO, Mitra Internasional, ITC,Bahasa Internasional dan peningkatan SDM.
  3. Hal baru (change) masih di image kan seperti revolusioner,dianggap memiliki efek negative, sehingga ada konotasi yang lebih penting dan tidak penting/sepele yang berakibat kurang sinergis dan pencapaian tujuan cenderung tumpul.

  4. Perlu diperhatikan dalam manejemen khususnya mengimplementasikan/ melaksanakan Standar operasi (SOP),instruksi kerja dan keputusan pendelegasian wewenang dalam lingkup Struktur organisasi,sehingga pelaksana tugas tepat orang,tepat profesi,tepat waktu dan tepat tujuan dalam pencapaian tugas.

Bekerja, berorientasi terdepan,berprestasi memang tidak semudah membalikan tangan, untuk mampu bersaing apalagi mau jadi pemenang kita harus membiasakan menjadi ” The Explorer”.

Kita memiliki kesempatan itu, buang saja cara berfikir yang tidak kreatif,asah sikap professional,kendalikan emosi … dan kita mencapai yang diharapkan.