Kamis, 19 November 2009

PROFESIONALISME GURU DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

PROFESIONALISME GURU DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( RSBI )


Bisa berinteraksi serta dapat memenangkan persaingan dikancah Internasional adalah tuntutan Peningkatan Sumber Daya Manusia(SDM) melalui Pendidikan. Keadaan geografis,kondisi Masyarakat serta kultur menjadi kendala tersendiri terhadap standardisasi Pendidikan di Sekolah.

Profesionalisme Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan masih sangat perlu mendapat perhatian dan harus dicarikan solusinya.

Adopsi sistem pengelolaan (SMM) Pendidikan ,Penguasaan IPTEK,komunikasi dan kerjasama penyelenggara Pendidikan dengan komunitas Internasional terkait masih sangat dibutuhkan guna meningkatkan akselerasi pencapaian tujuan Pendidikan.

Hasil Evaluasi Sekolah RSBI sampai memasuki akhir tahun ini relatif masih belum mendekati profil SBI yang dicanangkan.

Ada kekhawatiran pengelolaan dengan dana yang cukup besar yang digulirkan utuk setiap Sekolah RSBI, apakah Kemandirian sudah benar-benar dapat dicapai bila saatnya nanti subsidi/bantuan sudah tidak ada?.

Optimisme masih tinggi,tetapi komitmen ,manejemen dan sinergi harus mendapat perhatian ekstra.

Tuntutan Masyarakat

Kompetensi,Bahasa Internasional,Teknologi ,seni dan budaya

Tragedi sosial dan politik yang sangat sering terjadi di Masyarakat, disebabkan oleh kesenjangan ekonomi, pola pikir dan kesenjangan pengetahuan.

Tawuran pelajar,Mahasiswa,Anggota DPR, etnic Masyarakat dan komunitas bahkan institusi adalah cerminan tuntutan yang tidak diharapkan oleh Masyarakat ,Bangsa Indonesia. Kesenjangan sosial,ekonomi dan politik diharapkan dapat diatasi dengan pendekatan sistem Pendidikan Nasional.

Kompetensi untuk kecakapan hidup(life skill) Masyarakat melalui pendidikan formal atau non formal bertujuan untuk memperpendek kesenjangan sosial-ekonomi .Pendidikan SMK memiliki peran amat besar untuk membentuk enterprener anak didiknya ,yang diharapkan dapat berperan di masyarakat dan menciptakan pekerjaan/lapangan pekerjaan dilingkungannya.

Bahasa Internasional ,bahasa Inggris khususnya sangat diperlukan untuk memahami budaya asing,akselerasi IPTEK dan seni sehingga mempermudah komunikasi dan pergaulan dengan Dunia Internasional.

Memiliki ketrampilan, memahami budaya Bangsa lain dan menguasai Bahasa Internasional merupakan kepercayaan diri untuk bergaul serta bersaing dikancah Global.

SMK RSBI memiliki peran untuk pemenuhan tuntutan Masyarakat agar dapat bersaing di kancah Internasional.

Pendidikan berbasis Kompetensi

Profesionalisme Guru, Fasilitas pendidikan, kurikulum dan relevansi pasar,komitmen dan dukungan Industri serta Institusi terkait

Penguasaan ketrampilan,profesional dibidangnya merupakan tuntutan dasar Tenaga pendidik/Guru sehingga dapat menciptakan apresiasi untuk pengembangan anak didiknya.Sertifikasi Guru,sertifikasi LSP atau setaranya diperlukan dalam rangka penjaminan mutu hasil pendidikan .

Tuntutan penguasaan Media ITC bagi Guru mutlak untuk mendukung profesionalismenya walau ITC bukan segala-galanya.

Sekolah berstandar tidak mungkin memiliki taraf Nasional atau Internasional bila tenaga pendidik dan tenaga kependidikannya tidak profesional.

Tenaga pendidik/Guru akan lebih berdaya bila dalam evaluasi/penilaian kemajuan belajar anak didiknya dibantu dengan fasilitas pendukung seperti scaner atau sejenisnya,agar waktu yang digunakan efisien.

Fasilitas pembelajaran,teori dan praktek serta media pembelajaran minimal sangat diperlukan untuk pemercepat pencapaian target kurikulum,sehingga peserta didik lebih dapat berprestasi.

Sinkronisasi kurkulum dengan pendidikan berbasis kompetensi untuk menselaraskan dengan tuntutan pasar/DUDI berskala Nasional –Internasional harus dilakukan secara berkala /Tahunan,agar relevansi supply and demand tercapai.

Komitmen dan dukungan masyarakat sekolah,DUDI,institusi terkait dan stakes holder harus terbangun dengan baik. Semangat pada waktu rapat/koordinasi/pertemuan diawal,harus tetap terjaga dengan baik agar dapat mengawal pencapaian tujuan yang diharapkan bersama,karena KBK diharapkan dapat menopang Production Based Trainning pada sekolah Mandiri.

Komitmen ,Pola pikir,manajemen dan sinergi

Tanggung jawab pribadi,iklim kerja,semangat dan komitmen mencapai prestasi

Komitmen bersama untuk mencapai prestasi harus dibangun dari personil yang memiliki tanggung jawab secara pribadi yang baik.

Pola pikir yang dikembangkan berdasar visi , misi serta Philosofi yang disepakati dalam komitmen bersama.

Sebagai pribadi ,tanggung jawab kepada tugas organisasi dan pribadi harus diseimbangkan sehingga idealisme pencapaian tujuan/prestasi tetap terjaga.

Komitmen bersama harus mewujudkan sistem manejemen yang efektif. Iklim kerja yang baik akan mempengaruhi produktivitas dan sinergi antar lini/unit kerja.

Sinergi yang baik akan membuat ringan segala pekerjaan yang dianggap sangat berat sekalipun.

Standar operasional prosedur dan instruksi kerja dalam sistem manejemen mutu harus dapat mengawal pencapaian tujuan yang dicanangkan.

Evaluasi dan strategi pencapaian profil SBI

Program kerja dengan SMM,optimalisasi ITC,business center,lomba karya ilmiah,inovasi Teknologi dan Teknologi tepat guna,evaluasi dan tindak lanjut

Blue print/cetak biru pada SMK adalah Rencana Stategis (Renstra),Renstra adalah rencana tujuan yang akan dicapai jangka panjang( 4 tahunan).

Rencana tujuan jangka pendek direalisasikan dengan RAPBS. RAPBS adalah pokok program dari semua unit/lini kerja sekolah pertahun. Program lini kerja harus dikawal dengan sistem manejemn mutu/SMM agar efektif-efisien dalam pencapaiannya.

Pada evaluasi RSBI , pemberdayaan ITC,penerapan bilingual/Bahasa Inggris, pencitraan atau pembangunan brand dengan lomba,pameran ,inovasi teknologi dan kegiatan ilmiah masih belum mendekati profil yang diharapkan. Sehingga sebelum 2012 item tersebut harus mendapat perhatian semua yang berkomitmen dengan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI).

Hanya berpegang pada komitmen,tanpa harus saling menyalahkan, Profil SBI akan dapat dicapai sesuai rencana strategis yang sudah dibuat.

Strategi pencapaian Profil/kinerja harus banyak dikaji dan digali, instropeksi untuk memperbaiki kinerja adalah lebih baik ,tanpa harus mempertimbangkan kepentingan yang seharusnya tidak perlu demi Blue print pendidikan yang besar ini.

Mencari alternatif pemecahan masalah dari identifikasi permasalahan yang ada adalah lebih baik untuk terus maju melahirkan RSBI menjadi Sekolah Bertaraf Internasional.