Senin, 09 Februari 2009

SOAL MATA KULIAH INTERFACE

TUGAS MAHASISWA

SOAL MATA KULIAH INTERFACE


Soal dikerjakan pada lembar folio lengkap dengan identitas.

Dikumpulkan pada Ibu Nurul Janah Bag. Akademik POL. SURAKARTA.

Batas waktu pengerjaan hari sabtu tanggal 14 Februari 2009.


  1. Interface adalah sistem yang menghubungkan dari atau ke perangkat komputer,sehingga dikenal input interfacing dan output interfacing. Apa yang dimaksud dengan input interfacing dan output interfacing ?

  2. Perangkat interfacing disebut PERIFERAL. Sebutkan peralatan-peralatan yang ada disekitar kita,yang anda kenal yang termasuk periferal ?

  3. Analog to Digital (ADC) dan Digital to Analog (DAC). Komputer adalah perangkat sistem digital, permintaan, tuntutan, tangggapan serta kebutuhan lebih mudah dimengerti/disajikan dalam sistem analog dilingkungan kita.

Apa fungsi ADC dan DAC ?

  1. Interfacing device yang dapat diprogram. Carilah-sebutkan jenis-jenis piranti/device /IC yang dapat diprogram ?


Dosen Pengampu,

Drs. Rahmad Darmono.



Kamis, 05 Februari 2009

POTENSI , SEMANGAT , BEKERJA TUNTAS DAN PRESTASI

Mengapa kita masih mendengar,melihat dan mengalami :

Memiliki sumber daya yang besar tetapi tidak dapat memanfaatkannya?

Punya rencana yang hebat tetapi tak pernah bisa tuntas mengerjakan?


Cara pandang , pola pikir , budaya dan pengaruh isu


Ada apa dengan Bangsa kita,ada apa dengan Masyarakat kita,ada apa dengan Anak didik kita,ada apa dengan anak-anak kita ?


Jauh dikampung pinggir gunung sana ,anak-anak belajar budipekerti,sopansantun,unggah-ungguh ,gotong-royong dan belajar agama –ajaran yang benar –bersanding pohon paku-pakuan purba.

Gemuruh globalisasi mau tak mau,suka tak suka menghembuskan modernisasi(yang disebut/dianggap modern) dan menghampiri siapa saja,kalangan apasaja,generasi manasaja dan kejadian selanjutnya…

Seperti anak-anak yang rapi belajar mengaji diterpa banjir, ada yang bertahan dengan kepercayaan dan kecakapanya,ada yang terseret arus berlumpur,ada yang jingkrak-jingkrak,ada yang sedih menangis,dan ada yang bingung cara mengambil langkah.


Negeri kita adalah negeri Nenek Moyang pelaut dari Hindia belakang,terpepet lari atau karena cakap melaut tetapi telah sukses membangun bangsa yang besar dan hebat.

Nenek Moyang mewariskan hidup secara Fitroh , kita dilahirkan dengan memiliki niat menjadi orang baik, dan kita adalah bangsa yang apikan. (suka berbuat kebaikan)


Sejarah menggambarkan bahwa pemerintahan kita adalah komunitas kerajaan,yang memiliki banyak Radja-Radja. Dan pemerintahan kerajaan secara alamiah atau pemaksaan/kudeta selau terjadi pergantian,dan kebanyakan pergantian tidak mempedulikan semangat /monumen yang baik pemerintahan sebelumnya ( tumpes -kelor).

Jadi kapan anak-anak kita yang sopan menjadi berubah ?... dari sejak zaman kerajaan?,dari zaman penjajahan ?,ketika berurbanisasi dari Desa ke Kota?, dari pengaruh global,dari pengaruh isu dan media?,..atau akumulasi dari semuanya ?


Kita mesti mengajari anak-anak untuk manajemen hati, betapa Masyarakat kita sangat-sangat gampang terpengaruh isu.yang isu itu sesungguhnya akan merugikan/memakan mereka sendiri sekalupun.Kita mesti menanamkan perasaan “ bila orang lain succes kita turut bangga,dan kita bisa seperti mereka


Mari kita kembali dengan berpegangan ajaran waktu kita dikampung pinggir gunung,tetapi semangat dan pikiran kita menatap masa depan dengan wawasan global.dan terima kasih Nenek Moyangku.


Semangat berprestasi dan mengabdi


Bekerja dengan memberikan yang terbaiksebanyak-banyaknya untuk atasan,organisasi atau lingkungan adalah membangun kesuccesan kita di masa datang.( Mario Teguh)


Ungkapan diatas adalah gambaran wong apikan , yang apabila semangat hidup kita menerapkannya betapa majunya semangat dan pandangan hidup Masyarakat/Bangsa kita.Konteks wong apikan di era global akan dipengaruhi/dikikis oleh arus modernisasi,karena segala sesuatu diukur dengan materi/uang bukan dengan nilai-nilai ajaran.

Betapa susahnya komunitas,kelompok,organisasi atau pemerintahan mencapai tujuan yang sudah direncanakan dengan Blue Print Hebat, bila semangat mengabdi dan semangat berprestasi terkikis arus modernisasi ukuran yang bukan nilai-nilai ajaran.Kita harus menyadari bahwa tingkat kebutuhan ada batasnya,yang tidak boleh berlebihan sehingga hak dan kewajiban bisa diwujudkan dalam pengabdian kerja .


Betapa masih banyak orang tidak dapat memahami kebahagiaan,padahal kebahagiaan sangat –sangat luas tersedia. Kebanyakan orang memahami kebahagiaan adalah uang,mobil,rumah atau materi ,padahal cara menikmati kebahagiaan adalah sederhana dan sangat mudah.yang paling parah banyak orang tidak tahu bahagia itu sendiri.

Anak-anak golongan kelas kebanyakan , memandang memancing,bersepeda bukan kebahagiaan, bahkan naik mobil bukan kebahagiaan karena sejak lahir segala suatu tersedia secara materiil…nah ada yang kemudian menganggap kebahagiaan dimaknai dengan narkoba (sesuatu yang harus dihindari)



Mengapa dalam legenda anak-anak Radja(calon mahkota) banyak dibuang /diasingkan dipedesaan/hutan/medan rusuh,.. tentu hal ini dalam rangka mempersiapkan mental phisik dan phykis. Kalau” Ngerti legi sebab ngerti pahit” -kalau kita mau tau sesuatu yang manis kita harus merasakan yang pahit .


Kebahagiaan/kepusaan dapat digali dihati kita masing-masing ,apa hoby atau kegemaran kita ? pasti kita bisa menikmatinya walau hanya menjadi petani kecil(Ebiet G. AD).Tingkat kepuasan seseorang akan mempengaruhi produktivitas kerja.


Kebiasaan kurang populer beraktivitas dan bekerja


Apakah kita termasuk orang yang suka menciptakan pekerjaan ?,atau sekedar mengerjakan seperti kebanyakan orang mengerjakan ? atau kita lebih suka jadi makelarnya ?


Bekerja /beraktivitas akan menyebabkan efek timbal balik yang berujung suatu kepuasan.

Menggadang-nggadang anak untuk menjadi pegawai negeri /pejabat tidaklah salah,tetapi diera yang sekarang ini menjadi tidak terlalu benar.

Ada yang harus lebih diantisipasi yaitu menanamkan kemandirian dengan menciptakan pekerjaan sendiri(wirausaha). Sekolah menengah kejuruan memiliki tanggung jawab besar dalam rangka menciptakan pekerjaan dengan ketrampilan/kompetensi.apakah SDM kita siap dengan pendidikan kewirausahaan ?.secara bertahap kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan kemandirian ini agar kita memiliki produk dalam negeri yang bernilai devisa,dan nilai rupiah terangkat,dan kita menjadi makmur bersama .

Kita banyak mengerjakan kebiasaan yang kurang populer ,lebih malas menggali sumber daya ,lebih malas mengolah sumber daya, lebih suka jadi makelar ,modal ngomong dapat duit, memiliki aset dikontrakkan /disewakan.

Kita harus peduli lebih bersemangat mengelola sumber daya/aset yang kita miliki dengan segala resiko dan tantangannya.

Kita harus merencanakan pekerjaan sematang-matangnya dengan melihat dan mengukur daya dukung ,sehingga pekerjaan/rencana diselesaikan tuntas berkwalitas.bukan asal asalan,asal selesai…..terakhir menthok “ karena tidak ada dana “



Kepemimpinan tidak berorientasi masa depan


Ombak globalisasi yang besar adalah gelombang demokrasi, apakah regenerasi kepemimpinan sudah berorientasi masa depan yang demokratis?, atau asal ada perubahan,atau asal tidak si A-Z.

Pada kenyataannya Masyarakaat kita adalah masyarakat frustasi,masyarakat kecewa,masyarakat bingung,masyarakat tanpa jatidiri ?.

…ketua DPRD terbunuh atas nama demokrasi…sepak bola nasional wasit diinjak-injak…Mahasiswa antar perguruan tinggi tawur…antar desa di Ambon,Jakarta, Nusa tenggara tawur…

Apa yang didambakan Masyarakat ?. Kepemimpinan yang beorientasi masa depan.


Bagaimana dengan nilai-nilai yang diajarka Nenek Moyang ,yang pada dasarnya kita adalah wong apikan?.

Tusuk konde bangsa sudah dilepas?..apakah dengan pendidikan Nasional kita bisa memasang lagi tusuk konde bangsa ?.


Bapak ibu guru harus mengajarkan bagaimana menjaga tusuk konde Ibu pertiwi tidak sembarangan dilepas,agar kita dapat makmur bersama.


Kepedulian pendidikan kejuruan dan kewirausahaan


Beban terberat Pendidikan Kejuruan adalah membekali anak didik dengan kompetensi untuk dapat hidup mandiri. Siapa peduli dengan kewirausahaan di SMK ? siapa bisa menciptakan kelulusan yang dapat mandiri, berapa prosen anak didik yang diproyeksikan untuk berwira usaha ?...bagaimana cara menanganinya?.


Undang undang pendidikan telah mengamanatkan , Pendidikan Non Formal dan Informal sudah menjamah, PNPM sudah digulirkan,unit produksi ,Businees center digulirkan , siapa peduli?.betapa blue print Pendidikan Nasional kita hebat/?.


Ayoo,diskusi- seminar…kita bisa !




Rahmad Darmono

Senin, 02 Februari 2009

SBP SMK 5 SURAKARTA




KATA PENGANTAR

Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat saat ini, program pengembangan SDM berbasis enterpreneurship yang kompetitif di SMK NEGERI 5 SURAKARTA merupakan bagian dari upaya untuk merealisasikan SCHOOL BUSINESS PLAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA.
Perlu diketahui bahwa pembelajaran di SMK NEGERI 5 SURAKARTA saat ini telah menggunakan beberapa pendekatan Pendidikan dan Pelatihan yaitu : CBT, Production Based Training serta Life Skill yang mana pada implementasinya melibatkan unsur Du / Di, Stake Holder serta masyarakat dengan menrapkan SMM ISO 9001 : 2000 yang telah diperoleh dari TUV.
Untuk mengembangkan sekolah menuju SBI, SMK NEGERI 5 SURAKARTA telah menyiapkan SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) khususnya Business Center Manufacture kepada Direktorat Pembinaan SMK. Hal ini bertujuan agar pengembangan di SMK NEGERI 5 SURAKARTA nantinya dapat memperdayakan semua unsur yang terkait dengan pelayanan, usaha dan produk sehingga ada peningkatan mutu guna memenuhi tuntutan pemenangan persaingan yang ada.
Demikian besar harapan kami atas dukungan baik dari Pemerintah Pusat, Pemeritah Kota Surakarta, Partisipasi Komite Sekolah, Du / Di maupun masyarakat demi terlaksananya persiapan pengembangan SMK Bertaraf Internasional di SMK NEGERI 5 SURAKARTA.
Surakarta, 12 September 2008
Kepala SMK Negeri 5 Surakarta



Drs. Susanta,MM
NIP. 131784155



PROFIL SEKOLAH


1.DATA SEKOLAH
a. Nama SMK : SMK Negeri 5 Surakarta
b. Status : Negeri
c. PBM : Pagi/siang
d. Sertifikasi ISO 9001-2000 : Bersertifikat
e. Alamat sekolah : Jl. LU. Adisucipto 42
f. RT/RW : 02/08
g. Desa : Kerten
h. Kecamatan : Laweyan
i. Kota : Surakarta
j. Telp/Facs : 0271 713 916/727068
k. Website/E mail : www.smk5solo.net/smk5solo@yahoo.co.id
l. NSS : 321036101002

2.DATA KEPALA SEKOLAH
a.Nama Kepala Sekolah : Drs. Susanta,MM
b.Basic pendidikan : Sarjana Teknik Mesin
c.Status : Pegawai Negeri
d.Alamat rumah : Bulu
e.RT/RW : 03/08
f.Desa : Bakalan
g.Kecamatan : Polokarto
h.Kabupaten/Kota : Sukoharjo
i.No.Telp/HP : 08122618218
3.DATA PROGRAM KEAHLIAN
a.T. Konstruksi Kayu : Kelas 1 : 27 Kelas 2 : 32 Kelas 3 : 25
b.T. Konstruksi Batu & Beton : Kelas 1 : 23 Kelas 2 : 23 Kelas 3 : 24
c.T. Gambar Bangunan : Kelas 1 : 34 Kelas 2 : 27 Kelas 3 : 22
d.T. Pemanfaatan Tenaga List : Kelas 1 : 104 Kelas 2 : 76 Kelas 3 : 0
e.T. Elektronika Industri : Kelas 1 : 101 Kelas 2 : 95 Kelas 3 : 0
f.T. Listrik Pemakaian : Kelas 1 : 0 Kelas 2 : 0 Kelas 3 : 72
g.T. Listrik Industri : Kelas 1 : 0 Kelas 2 : 0 Kelas 3 : 70
h.T. Permesinan : Kelas 1 : 140 Kelas 2 : 140 Kelas 3 : 105
i.T. Mekanik Otomotif : Kelas 1 : 105 Kelas 2 : 96 Kelas 3 : 36

4.DATA SARANA PRASARANA
a.Jumlah Ruang Teori : 28 ruang
b.Jumlah Ruang Praktek : 8 ruang
c.Jumlah Lab. Komputer : 2 ruang
d.Jumlah Ruang Perpustakaan : 1 ruang
e.Jumlah Lab. Bahasa : 1 ruang


5.DATA GURU/TU
Jumlah Guru
a.Normatif : 22 PNS, 7 Non PNS
b.Adaptif : 30 PNS, 10 Non PNS
c.Produktif : 64 PNS, 5 Non PNS
d.Jumlah TU : 7 PNS, 18 Non PNS
6.DATA SISWA
a.Jumlah Pendaftar : 1596
b.Jumlah yang Diterima : 516
c.Jumlah Siswa : 1377
d.Jumlah Lulusan : 318
e.Jumlah yang Mengulang : 16
f.Jumlah Putus Sekolah : 0

7.HASIL NILAI RATA-RATA UAN
a.Matematika : 6, 83
b.Bahasa Inggris : 6, 53
c.Bahasa Indonesia : 6, 93

1DATA GURU PER MATA DIKLAT


DATA JUMLAH SISWA




RINGKASAN EKSEKUTIF

Kurikulum Bernbasis Kompetensi yang diterapkan mampu menyelaraskan penguasaan ilmu pengentahuan dan teknologi yang berkembang serta dasar kewirausahaan bagi anak didik. Tetapi guna percepatan pencapaian tujuan sekolah dan mendukung Kota Vokasi, Pendidikan Berbasis Produksi perlu dikembangkan, direalisasikan dan ditingkatkan.
Business Center Manufacture merupakan aktualisasi program Unit Produksi Sekolah yang dapat mendukung Multy Effect kinerja sekolah dan tuntutan masyarakat atau customer. Teaching Factory sebagai wahana Pendidikan Berbasis Produksi meupakan embrio Pembelajaran Manufacture yang harus dioptimalkan dan diberdayalan.
Manufacture memiliki basis teknologi yang dapat ditopang berbagai disiplin ilmu, program keahlian kejuruan serta mitra kerja. SMK NEGERI 5 SURAKARTA memiliki program keahlian dan kerjasama mitra (networking) yang cukup untuk membangun bisnis manufaktur di sekolah. Fasilitas benkel, mesin, gedung, SDM, managemen mutu, pendanaan dan kemitraan yang ada merupakan potensi untuk Business Center Manufacture.
Pengalaman pengelolaan Unit Produksi yang bermitra dengan perusahaan logam, kayu, kelistrikan dan otomotif menjadi inspirasi untuk mendirikan pusat bisnis perakitan sepeda motor untuk divisi Otomotif dan perakitan mesin perkakas untuk divisi Teknik Mesin Perkakas.
Badan usaha yang legal menggunakan Commanditer SMK 5 yang dilebur dalam Afiliasi Unit Produksi Sekolah sudah memiliki brand image yang cukup baik untuk Solo dan Yogyakarta. Pemasok bahan baku dilaksanakan dengan mitra perusahaan logam PT Baja Kurnia dan Group Klaten. Pemasaran produk dapat dilakukan dengan kerjasama mitra dan show room yang sudah ada atau yang akan dibangun.
Sejak dirintis 1996 CV SMK 5 dan dilebur menjadi AFUP 2007 dengan divisi Mesin, Elektro, Kerja Kayu, Otomotif, Divisi Toko dan Divisi Kantin, omset mengalami pasang surut. Tahun 1997 omset mencapai 90, 5 juta, tetapi tahun 2006 omset menjadi 24, 9 juta. Dengan divisi usaha Manufacture Perakitan Sepeda Motor dan Perakitan Mesin Perkakas omset akan meningkat dan multy effect yang baik akan dapat diraih.
Semoga semangat, motivasi dan harapan terbaik ini mendapat dukungan dari semua unsur dan institusi terkait.

BAB I
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

School Business Plan (SBP) adalah program perencanaan sekolah menuju Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang sebelumnya dikenal dengan istilah School Development and Ivestment Plan (SDIP). Pada awalnya SDIP digunakan untuk pengembangan satu program keahlian sebagai program ristisan SBI yang didalamnya Unit Produksi dikembangkan sebagai Teaching Factory, sedangkan SBP adalah program pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional untuk seluruh program studo yang akan dikembangkan selama 4 tahun yang akan datang (Target Akhir SBI - 2001).
Pada prinsipnya SBP memuat komponen dan sub-komponen yang sama dengan komponen dan sub-komponen yang ada dalam SDIP. Namun demikian terdapat penyederhanaan disesuaikan dengan Road Map dan kebijakan-kebijakan Direktorat Pembinaan SMK yang berkembang saat ini.
Secara garis besar, SBP Manufacture memuat rumusan Target Pengembangan Business Center Manufacture SMK NEGERI 5 SURAKARTA, teaching factory dengan perakitan mesin perkakas/CNC dan perakitan sepeda motor KANZEN AURIGA untuk mendukung Production Based Training serta rencana pengembangan kedepan .
2.TUJUAN SBP MANUFACTURE

Menyusun pedoman untuk implementasi perencanaan bisnis yang akan dijalankan menyangkut managemen usaha dan pendanaan untuk Bisnis Manufacture perakitan sepeda motor dan perakitan mesin CNC di sekolah.




3.VISI, DAN MISI

Semula Visi dan Misi SMK N 5 Surakarta seperti berikut :
Visi sekolah :
Menciptakan Teknisi Tingkat Menengah, Profesional dan Tangguh.
Misi sekolah :
1.Mendidik dan melatih Peserta didik dengan Prinsip Kewirausahaan.
2.Mendidik dan melatih Peserta didik sesuai kebutuhan Dunia Kerja.
3.Mendidik dan melatih Peserta didik untuk Mandiri.
Saat ini disempurnakan menjadi :
Visi dan Misi Sekolah : Aktif Produktif
Mutu Pendidikan Aktif yaitu mewujudkan SMK Negeri 5 Surakarta sebagai pencetak tenaga kerja yang :
Ø Agamis : selalu mengedepankan IMTAQ dalam belajar dan bekerja,
Ø Kompetitif : mampu bersaing secara positif dalam dunia usaha / dunia kerja,
Ø Tangguh : dalam menghadapi tantangan dan persaingan global,
Ø Inovatif : selalu berusaha mengadakan pembaharuan yang lebih baik,
Ø Familier : menjunjung tinggi semangat kebersamaan, tenggang rasa dan kekeluargaan.
Mutu Organisasi Produktif yaitu :
Ø Professional : mampu menerapkan kecakapan, ketrampilan dan adaptabilitas yang tinggi untuk mencapai Visidan Misi
Ø Edukatif : selalu menerapkan prinsip pendidikan dan pengajaran
Ø Sportif : selalu mengedepankan kedisiplinan dan obyektif dalam melaksanakan tugas.

4.POTENSI SEKOLAH.
Potensi yang dimiliki sekolah :
a.Jumlah tenaga kependidikan cukup dan sesuai spesifikasinya.
b.Jiwa wirausaha tenaga kependidikan baik.
c.Peran Komite sekolah sangat baik.
d.Hubungan kerjasama Industri sangat baik untuk kerjasama produk / sub kontrak produk.
e.Prestasi Akademik di tingkat Propinsi baik, sedang di tingkat Nasional cukup ( Th. 2001 juara 1 Tk. Nasional untuk Teknik Mesin Perkakas ).
f.Jumlah siswa cukup banyak : Th. Pelajaran 2007/2008 sebanyak 1205 siswa untuk tujuh program keahlian yang dimiliki.
g.Aspek edukasi pada kegiatan unit produksi sebagai salah satu usaha meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan guru dan siswa berjalan baik.
h.Lingkungan kampus berada di komplek Soko Kota Vokasi dilingkungan industri kayu, kelistrikan, otomotif dan logam.
i.Fasilitas gedung, mesin, sistem managemen mutu dan SDM memadai.
5.POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
a.Pembangunan bengkel sepeda motor, show room hasil produksi dan office / kantor.
b.Pengembangan divisi usaha yang dapat mendukung Bisnis Manufacture.
c.Meningkatkan kerjasama kemitraan dalam pemasaran, survey dan pemetaan pasar.
d.Meningkatkan kerjasama kemitraan dalam penguasaan teknologi otomasi dengan perguruan tinggi / lembaga professional.




BAB II
DISKRIPSI PERUSAHAAN

Usaha ini dirintis sejak tahun 1996 dengan nama CV SEMANGKA LIMA bergerak dalam pekerjaan mechining, wood working serta perdagangan umum. Dinamika dunia usaha, karena kenaikkan BBM omset terus menerus menurun dan sejak tahun 2006 dilebur menjadi AFILIASI UNIT PRODUKSI. Sebagai Komisaris Kepala Sekolah SMK NEGERI 5 SURAKARTA sekaligus sebagai pendiri : Drs. Susanta, MM.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PRODUKSI
SMK NEGERI 5 SURAKARTA



I.PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI
A.PERSIAPAN
Keberhasilan pengelolaan Unit Produksi ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya SDM, fasilitas, modal dan sistem pengelolaan itu sendiri, sehingga dalam pengelolaan UP khususnya faktor-faktor tersebut diatas harus dipersiapkan dengan matang.
1.Sumber Daya Manusia
Persiapan sumber daya manusia diutamakan dari intern sekolah : Guru, Karyawan atau siswa, agar tidak menyimpang dengan tujuan, fungsi dan manfaat UP itu sendiri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pada jabatan/posisi khusus harus mengambil dari luar. Dalam menentukan personal UP hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor.
a.Bakat dan minat sebagai dasar untuk mengembangkan keahlian produktif.
b.Inventarisasi jenis keahlian/kemampuan yang dimiliki oleh para pengurus UP yang disesuaikan dengan fungi dan jabatannya.
c.Kemampuan bekerjasama, karena proses produksi tidak mungkin dijalankan sendiri tanpa melibatkan orang lain termasuk pihak luar.
d.Kreatifitas, kemampuan ini sebagai dasar untuk mengembangkan UP.
2.Fasilitas Sekolah
a.Inventarisasi seluruh produksi berdasarkan jenis, ukuran dan daya guna.
b.Menghitung dan merinci jam pakai setiap mesin yang digunakan dan disesuaikan dengan penggunaannya.
c.Menyediakan Workshop khusus Teaching Factory sehingga tidak mengganggu proses KBM.
d.Mempersiapkan bengkel KBM, mesin dan perlengkapannya agar dapat mengerjakan pekerjaan UP pada KBM.


3.Sumber Dana
a.Bantuan Proyek Dikmenjur untuk kegiatan UP.
b.RAPBS
c.Saham dari guru/karyawan atau pihak luar
4.Sistim Pengelolaan
Dengan pengelolaan pekerjaan dilaksanakan secara Otonomi bagi setiap jurusan dan kelompok usaha, namun tetap mengacu pada sentralisasi administrasi. Artinya setiap jurusan dan kelompok usaha dapat menentukan harga, mengelola pekerjaan pesanan dan pengadaan bahan. Tetapi sebagai konsekuensinya jurusan dan kelompok usaha harus membayar keuntungan pada sekolah setiap bulan yang besarnya telah disepakati.
B.ORGANISASI
Organisasi pengelolaan UP harus berorientasi ke arah Organisasi perusahaan sebagai pelaku kegiatan bisnis yang dikelola secara profesional dengan mengoptimalkan sumber daya.
1.Susunan Organisasi
a.KOMISARIS : 1. Kepala Sekolah
b.Konsultan : 1. Koordinator Renbang
2. Waka Hub.Industri
c.Pengurus UP : 1. Ketua
2. Sekretaris
3. Bendahara
d.Divisi : 1. Divisi Bangunan
2. Divisi Listrik
3. Divisi Otomotif
4. Divisi Teaching Factory TMP
e.Bidang Usaha :
Bidang usaha yang dikelola UP SMK Negeri 5 Surakarta meliputi :
1.Jasa permesinan
2.jasa bengkel otomotif
3.Jasa dan produksi bangunan (meubel)
4.Jasa dan produksi bidang listrik
5.Jasa persewaan kios/toko
6.Jasa kantin
2.Struktur Organisasi




1.Pembagian Tugas
a.Kepala Sekolah
a.1. Personil
Beranggotakan 1 orang :
1.Komisaris Utama : Drs. Susanta, MM
Jabatan Komisari dijabat oleh Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri.

a.2. Kewajiban
1.Memenuhi fasilitas-fasilitas yang telah ditentukan sebagaimana tersebut dalam lampiran 1.
2.Menyetujui setiap pengeluaran uang di luar biaya produksi, termasuk menyetujui permohonan peminjaman modal usaha setiap Divisi.
3.Mendukung setiap usaha pengembangan Unit Produksi.
a.3. Hak
1.Mengangkat dan memberhentikan Pengurus UP dan Ketua Divisi.
2.Menentukan dan menyetujui pihak luar yang akan diajak kerjasama atas dasar usulan Pengurus UP
3.Memberhentikan Pengurus UP dan seluruh ketua Divisi apabila dalam pelaksanaan tugasnya terbukti ada penyimpangan.
4.Mendapatkan pembagian keuntungan sebagaimana tercantum dalam Ketentuan Pengelolaan Keuntungan pada Bab Pengelolaan Unit Produksi.
b.Konsultan
b.1. Personil
Beranggotan 2 orang terdiri atas :
1.Drs. Sriyadi
2.Drs. Bagyo Sucahyo
Jabatan konsultan dijabat oleh Wakil Kepala Sekolah dan Litbang.
b.2. Kewajiban
1.Monitoring kegiatan Pengurus UP.
2.Memeriksa administrasi Pengurus UP sekurang-kurangnya 1 kali dalam tiap tiga bulan, termasuk pemeriksaan keuangan.
3.Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Komisaris.
4.Monitoring kegiatan divisi jika diperlukan.

b.3. Hak
1.Memberikan pertimbangan kepada Komisaris dalam menentukan kebijaksanaan tentang Unit Produksi.
2.Memberikan pertimbangan pada Komisaris dalam pengangkatan dan pemberhentian personil Unit Produksi.
3.Mendapatkan pembagian keuntungan sebagaimana tercantum dalam Ketentuan Pengelolaan Keuangan pada Bab Pengelolaan Unit Produksi.
c.Pengurus UP
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Komisaris.
c.1. Personil
Terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 Direktur :
1.Ketua : Drs. Rahmad Darmono
2.Sekretaris : Drs. Suharyatno
3. Keuangan : Sri Murtono, S.Pd
Penentuan personil rapat koordinasi UP yang dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta.
c.2. Kewajiban
1.Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang ada pada Unit Produksi Sekolah.
2.Mengadministrasikan seluruh kegiatan Unit Produksi Sekolah.
3.Membukukan dan menyimpan seluruh keuangan UP.
4.Sinkronisasi pekerjaan dengan KBM.
5.Mengkoordinir seluruh kegiatan Divisi.
6.Memberi masukan produksi yang berorientasi pasar.
c.3. Hak
1.Mengusulkan kerjasama dengan pihak luar kepada Komisaris.
2.Menerima Honor sebagaimana tercantum pada Ketentuan Pengelolaan Keuntungan Bab Pengelolaan Unit Produksi.
3.Menentukan pinjaman modal kerja kepada setiap Divisi dengan persetujuan Komisaris.

d.Divisi /Jurusan
Dalam tugasnya bertanggung jawab pada Pengurus UP dan selalu berkoordinasi dengan Ketua Program Keahlian masing-masing.
d.1. Personil
Masing-masing jurusan terdapat seorang ketua Divisi dengan beberapa anggota yang disusun oleh Ketua dan Ketua Program Keahlian masing-masing.
1.Divisi Bangunan : Purwanto, Drs
2.Divisi Listrik : Drs. Sukidi
3.Divisi Mesin : Drs. Trinanti Saptono Hari
Aris Karno Budiman ,SPd
4. Devisi Otomotif : Sarman , SPd
d.2. Kewajiban
1.Membayar setoran ke Unit Produksi yang besarnya telah ditentukan.
2.Melibatkan siswa dalam kegiatan Unit Produksi khususnya pengerjaan pesanan.
3.Merawat dan memperbaiki semua kegiatan Unit Produksi.
4.Mengadministrasikan semua kegiatan Unit Produksi di Divisinya.
5.Mengatur penggunaan fasilitas sekolah sesuai ketentuan sekolah.
d.3. Hak
1.Menggunakan fasilitas bengkel untuk kegiatan Unit Produksi, selama tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
2.Menerima pembagian keuntungan dari yang didapat dari masing-masing Divisi yang besarnya ditentukan oleh kepala Divisi dengan Ketua Program Keahlian.



B.KETENTUAN PENGELOLAAN KEUNTUNGAN
1.Pengertian Keuntungan
Adalah pnerimaan yang terdiri atas :
a.Setoran nominal yang besarnya ditentukan pada rapat koordinasi UP pada tanggal 5 Oktober 2002 yang disyahkan oleh Kepala Sekolah, yaitu :
a.Divisi Bangunan Rp. 75.000 per bulan Rp 900.000 per tahun
b.Divisi Listrik Rp. 25.000 per bulan Rp. 300.000 per tahun
c.Divisi Mesin Rp. 300.000 per bulan Rp. 3.600.000 per tahun
d.Divisi TF TMP Rp. 400.000 per bulan Rp. 4.800.000 per tahun
e.Jumlah Rp. 800.000 per bulan Rp. 9.600.000 per tahun
b.Jasa kios/toko dan kantin
Kios A2 Rp. 5.000.000,- per tahun
Kantin Ibu Sarjiman Rp. 5.000.000,- per tahun
Kantin Ibu Wayan Rp. 2.000.000,- per tahun
Kantin soto Rp. 3.000.000,- per tahun
2.Pembagian Keuntungan
a.Keuntungan yang berasal dari setoran nominal
1.Untuk kesejahteraan seluruh anggota : 30%
2.Honor Komisaris : 10%
3.Honor konsultan : 10%
4.Honor Pengurus UP : 20%
5.MR/bahan Teaching Factory : 10%
6.Pengembangan UP : 10%
7.Operasional UP : 10%

C.KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
1.Tanggung jawab Devisi adalah Ketua Program Keahlian.
2.gaji karyawan menurut kesepakatan harian ,borongan atau prosentase.




BAB III
KONDISI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

Secara umum tuntutan pasar sepeda motor adalah :
harga terjangkau
BBM relatif irit
design menraik
menyesuaikan segala medan
quality guna
Kondisi pasar di Solo dan sekitarnya type bebek tetap menjadi nominasi pilihan. Bila pasar sepeda motor Indonesia (AISI) pada tahun 2007 mencapai :
93 % produk dalam negeri berlisensi
6 % produk import
1 % produk dalam negeri tanpa lisensi
Karena KANZEN pemain baru, maka segmen pasar yang dapat digarap sebesar 7 %. Diharapkan dengan komitmen mutu, pelayanan purna jual dan harga bersaing Brand Image akan terbentuk baik dan akan mendongkrak pasar.
Strategi pemasaran :
Barang tersedia, harga terjangkau, bermitra dengan lembaga Leasing / Koperasi
Spare part mudah didapat dan harga murah
Banyak bengkel yang berbasis KANZEN Teknologi
Publik figur / kepala instansi memakai KANZEN
Slogan kanzen SMK 5 Solo
Kendaraan Dinas Dikbud menggunakan KANZEN

BAB IV
KONDISI DAN STRATESI MANAGEMEN

Usaha perakitan sepeda motor KANZEN pada Divisi Otomotif
Usaha perakitan mesin CNC pada Divisi TMP




Tenaga kerja atau karyawan
Ketua Divisi dan Managemen adalah guru SMK NEGERI 5 Surakarta.
Karyawan melibatkan 1 orang profesional sebagai general Foreman dan siswa SMK Negeri 5 Surakarta.
Tugas dan tanggung jawab serta strategi managemen organisasi dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).
Lalu lintas benda kerja menggunakan conveyor sederhana.
Target kwartal ( 4 Bulan ) 50 unit sepeda motor kanzen AURIGA


BAB V
KONDISI KEUANGAN DAN STRATEGI KEUANGAN

A. RENCANA ANGGARAN BENGKEL PERAKITAN SEPEDA MOTOR KANZEN
SMK NEGERI 5 SURAKARTA 2008



Surakarta, 12 September 2008
Kepala Sekolah
SMK Negeri 5 Surakarta

Drs. Susanta , MM
NIP. 131784155

B. RENCANA ANGGARAN BENGKEL PERAKITAN MESIN CNC LATHE
SMK NEGERI 5 SURAKARTA 2008Surakarta, 12 September 2008



Kepala Sekolah
SMK Negeri 5 Surakarta

Drs. Susanta , MM
NIP. 131784155

C. PROYEKSI USAHA ASSEMBLING SEPEDA MOTOR KANZEN DAN MESIN CNC LATHE
SMK NEGERI 5 SURAKARTA 2008



Keterangan :
Dengan modal bantuan sebesar Rp. 750.000.000,- ( tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
Yang digunakan untuk Modal Berjalan sebesar Rp. 655.000.000,- Modal tetap sebesar Rp. 60.000.000,- beaya produksi dan pemasaran sebesar Rp. 35.000.000,- Nilai jual produk Rp. 798.500.000,- akan diperoleh laba Rp. 48.500.000,- perkwartal.
Dari tabel proyeksi Rugi-Laba diatas , bila masa pengerjaan 4 (empat) Bulan /Perkwartal maka dalam waktu 1 Tahun akan didapatkan keuntungan sebesar Rp. 48.500.000. X 3 = Rp. 145.500.000,-( Seratus empatpuluh lima juta lima ratus ribu rupiah ).

Dengan asumsi seperti diatas BEP akan dicapai kurang lebih selama 750.000.000/146.000.000 = 5 Tahun ( Lima Tahun )


BAB VI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

Melihat perkembangan usaha unit produksi SMK Negeri 5 Surakarta yang menerapkan prinsip “ DON’T PUT YOUR EGGS IN ONE BRACHET “ . dimana modal dideviasikan ke beberapa usaha/devisi ,maka diharapkan pengembangan usaha essembling akan mendongkrak perolehan keuntungan,yang nantinya Incoming Generating Unit( IGU ) sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan modal berbagai devisi usaha yang dalam kondisi SEHAT,maka Succes antisipation lebih dominan daripada Failure Antisipation
Sungguh fantastis bila semua berkomitmen ,bersungguh-sungguh laba pertahun yang hanya Pp 25.000.000,- akan meningkat menjadi Rp. 170.500.000. per Tahun. Sangat cukup untuk modal SEKOLAH MANDIRI.

Bengkel TEACHING FACTORY yang mandiri akan terus dikembangkan untuk mendukung Assembling dan penyediaan spare part mesin CNC yang mungkin dapat dilayani dengan perkakas yang ada..

Pembangunan bengkel dan show room sepeda motor yang sudah ber izin (IMB),nantinya sangat cocok untuk show room dan bengkel after sales service
Koperasi SIDO MAKMUR (KPRI) yang dimiliki yang memiliki modal dasar lebih dari Rp. 300 Juta akan cukup mampu menggantikan lembaga LEASING dalam kepemilikan sepeda MOTOR KANZEN SMK Negeri 5 Surakarta dan areanya.
Kerjasama dengan alumni serta mitra kerja dalam MARKETING akan lebih memberdayakan sinergi networking yang sudah ada.INCAMING GENERATING UNIT ( IGU )

Pengertian Keuntungan

a. Divisi Bangunan Rp. 75.000 per bulan Rp 900.000 per tahun
b. Divisi Listrik Rp. 25.000 per bulan Rp. 300.000 pe
c. Divisi Mesin Rp. 700.000 per bulan Rp. 8.400.000 per tahun
d. Divisi otomotif Rp. 400.000 per bulan Rp. 4.800.000 per tahun

Jasa kios/toko dan kantin

i.Kios A2 Rp. 5.000.000,- per tahun
ii.Kantin Ibu Sarjiman Rp. 5.000.000,- per tahun
iii.Kantin Ibu Wayan Rp. 2.000.000,- per tahun
iv.Kantin soto Rp. 3.000.000,- per tahun

Prediksi laba assembling Rp. 145.500.000,- per tahun

Total Rp. 174.900.000 per tahun





MODEL MENGAJAR

MODEL MENGAJAR
MATA DIKLAT PRODUKTIF
Pendekatan pengembangan
BUSINESS CENTRE



Disusun oleh:
Drs. Rahmad Darmono
NIP. 131470356
Guru SMK Negeri 5 Surakarta









IDENTITAS

1.Nama : Drs. Rahmad Darmono
2.NIP : NIP. 131470356
3.Pangkat / Golongan : Pembina / IV a
4.Jenis Kelamin : Laki - Laki
5.Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 18 April 1960
6.Pendidikan Terakhir : Sarjana (S1)

7.Pengalaman kerja :

a.Guru
SMK 5 Negeri Surakarta
1985 - sekarang
b.Dosen / KAPRODI Teknik Elektronika
POLYTEKNIK SURAKARTA
1997 - sekarang
c.Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri
SMK 5 Negeri Surakarta
1995 - 1997
d.Ketua Unit Produksi
SMK 5 Negeri Surakarta
2008 – 2011
e.Rencana dan Pengembangan Sekolah
SMK 5 Negeri Surakarta
2006 – sekarang
f.Ketua Tim Evaluasi Diri
SMK 5 Negeri Surakarta
2007 – sekarang





KATA PENGANTAR

Pendidikan secara umum bertujuan memberikan pengalaman untuk merubah tingkah laku menjadi lebih dewasa/lebih baik melalui pengajaran dan latihan (Sugihartono dkk ,psikologi pendidikan ,UNY ,2007). Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan memiliki tiga tujuan pokok yaitu ; menyiapkan peserta didik untuk menjadi tenaga menengah,melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan menyiapkan peserta didik untuk mandiri /berwiraswasta.
Proses pendidikan dan pelatihan setiap mata diklat khususnya mata diklat produktif harus dipersiapkan agar mengacu pada tujuan pendidikan secara umum,pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dan tujuan mata diklat produktif .
Pengajaran harus memiliki kualitas ketrampilan/kompetensi yang dapat memberikan kecakapan hidup (life skill) kepada peserta didik. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum yang berbasis Kompetensi (KBK).
Dasar teori akademik Mathematika, Fisika-Kimia ,Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik agar memiliki flexibilitas dan adaptabilitas yang tinggi dalam perkembangan lingkungan belajar/kerjanya.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) psikologis peserta didik harus dipersiapkan dengan memberikan motivasi yang berorientasi pada pencapaian dan pengelolaan prestasi,apersepsi dan apresiasi mata diklat produktif serta wawasan kewirausahaan/enterprenuership.
Sekolah Menengah kejuruan (SMK) mengandalkan model Pendidikan dan pelatihan berbasis Produksi (Production Based Trainning) ,sehingga hasil akhir dari pembelajaran mata diklat khususnya mata diklat produktif harus memberikan kontribusi untuk model pendidikan pelatihan berbasis produksi .Dari pengamatan penulis melalui media cetak,media elektronik komunikasi serta pameran nasional yang diselenggarakan Depdiknas, Production Based Trainning (PBT) belum nampak hasilnya,kreatifitas,inovasi dan profesionalisme SMK belum seperti yang diharapkan sejak Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) digulirkan (1993/1994).
Dengan mengkaji berbagai hal tersebut penulis mencoba model pendekatan pembelajaran mata diklat produktif dengan teori kesenjangan agar dapat mencapai tujuan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan pendidikan berbasis produksi (Production Based Trainning) .Model ini juga dapat bermanfaat untuk mengatasi kendala kurangnya fasilitas di sekolah,meningkatkan krativitas siswa dan inovasi unit produksi ( Bisnis Center ).
Ada beberapa syarat untuk melaksanakan model pembelajaran ini yaitu :
1. Penguasaan dasar akademis
2. Penguasaan kompetensi produktif
3. penguasaan dasar psikologi pendidikan
4. penguasaan dasar kewirausahaan dan perencanaan bisnis
Pendekatan model pembelajaran ini berdasarkan pengalaman mengajar penulis,pengalaman diklat,studi perbandingan dengan institusi terkait,isu populer/strategis dan opini masyarakat.
Harapan kami, semoga karya tulis ini dapat menjadi tambahan apresiasi alternatif model mengajar/urun rembug dalam memajukan pendidikan Sekolah Menengah kejuruan (SMK).


Surakarta, 26 November i 2008


Drs. Rahmad Darmono



BAB I
PENDAHULUAN

Mengajar mata diklat produktif pada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dituntut untuk dapat berapresiasi dengan tujuan pembelajaran umum,tujuan pembelajaran diklat produktif dan tujuan pendidikan SMK.
Pembelajaran mata diklat produktif harus dapat memberikan pengalaman ketrampilan yang nantinya dapat dijadikan analisa dan sintesa belajar IPTEK dalam pengembangan pengalaman hidup peserta didik.
Pembelajaran mata diklat produktif pada tingkat II ,program keahlian teknik secara umum ,SMK Teknologi dan Industri ,merupakan mata diklat dasar kejuruan yang umumnya fasilitas praktek/pendukungnya masih kurang. Pendekatan methode dan Media mengajar harus dikemas sedemikian agar apresiasi tujuan pendidikan dan pelatihan dapat tercapai.
Pendekatan yang disajikan ini mencakup beberapa tahapan dengan materi yang dapat digambarkan dengan urutan blok dibawah ini :



Pengenalan dan pemahaman tujuan belajar
Penyamaan persepsi yang selaras dengan tujuan pembelajaran mata diklat produktif disesuaikan isu populer/strategis/yang berkembang
Motivasi berprestasi,pemahaman diri dan penentuan tujuan (goal Setting)
Penguassan materi dasar didukung dasar akademik
Penguasaan kompetensi mata diklat produktif
Analisa dan syntesa IPTEK
Dengan diskusi kelompok
Teori Kesenjangan
Karya inovatif,terapan dan berwawasan pasar
Hak cipta dan hak paten
Manajemen Bisnis Center

Untuk melaksanakan pembelajaran dengan model ini diperlukan penguasaan materi :
1.psikologi pendidikan dasar ( Mis : phiramida kebutuhan Maslow)
2.Visi ,Misi dan tujuan Sekolah
3.Dasar motivasi berprestasi (AMT)
4.Penguasaan materi kompetensi Alternatif energi dan fisika-kimia pendukung
5.Teori kesenjangan
6.kewirausahaan
7.Hak paten dan hak cipta
8.pengkajian terhadap isu strategis/populer/yang sedang berkembang
Untuk pelaksanaan pembelajaran materi kompetensi berpegang pada Rencana Pengajaran dengan pengaturan jumlah alokasi waktu 75 % ,sedang untuk apersepsi,motivasi belajar,enterprenuership, teori kesenjangan dan pengerjaan karya inovatif berujud penyusunan proposal/karya ilmiah dengan alokasi waktu 25%.
Evaluasi belajar mata diklat dengan model belajar ini harus sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku dengan NA (nilai Akhir) kompetensi melalui test formatif,sumatif dan laporan hasil praktek . Nilai hasil praktek dapat diganti dengan hasil karya inovatif yang berujud proposal atau karya ilmiah lain.

Dengan model ini dapat diperoleh manfaat :
1.peserta didik lebih termotivasi dalam belajar
2.peserta didik memiliki pengalaman karya ilmiah
3.peserta didik lebih siap untuk memasuki tugas akhir ataupun mengikuti lomba karya ilmiah remaja teknologi tepat guna.
4.mengatasi minimalnya fasilitas dan bahan praktek sekolah


BAB II
PENDEKATAN MENGAJAR DENGAN TEORI KESENJANGAN

A.Teori Kesenjangan
Teori kesenjangan adalah penerapan belajar dengan mengandalkan pengamatan,imajinasi,pemahaman ,pengalaman dan penerapan untuk selalu bertanya kondisi sesuatu keadaan atau tempat.(Primagama 1991)
Belajar dengan teori kesenjangan ,peserta didik belajar tentang persepsi,imajinasi dan prediksi.peserta didik harus dapat mengetahui dan memahami sejarah penemuan teknologi atau ilmu pengetahuan sehingga akan lebih dapat bertanya dengan :
“Seharusnya bagaimana ?“
“Sesungguhnya bagaimana ?“
Kesenjangan ini akan menemukan masalah, sehingga masalah harus ditemukan solusinya atau pemecahanya. Jawaban permasalahan ini diarahkan untuk berkarya dengan teknologi yang berwawasan pengembangan/inovasi atau penemuan.

B.Tujuan pembelajaran mata diklat produktif
Tujuan embelajaran mata diklat produktif adalah memberikan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman belajar kompetensi yang berhubungan dengan dinamika lingkungan. Misalnya : pembelajaran pengkajian sumber tenaga listrik alternatif , improvisasi yang disajikan menyangkut pemahaman secara kimia-fisika ,sifat alamiah,efek dan yang ditimbulkan dan kemungkinan pengolahan dan pemanfaatanya.
1.Energi air
2.Energi Matahari
3.Energi angin
4.Energi bio massa
5.Hidrodynamic dan Nuclear,dll.
6.
C.Psikologi pendidikan
1.Motivasi belajar
Motivasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kesiapan belajar peserta didik.Kesiapan peserta didik dipengaruhi oleh pemenuhan tingkat kebutuhan hidup.Tingkat kebutuhan hidup menurut Maslow dapat disusun seperti piramida :


Proses belajar yang diawali dengan pemahaman kebutuhan akan meningkatkan perhatian dan motivasi belajar anak didik.
1.Motivasi berprestasi
Dasar Achievment Motivation Training (AMT) :
AMT dibutuhkan untuk memahamidiri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan personal.
AMT mengajarkan cara bertanggungjawab secara pribadi dan menanamkan pola pikir kondusif ,interaktif dan produktif.
AMT mengajarkan koordinasi antara Need (kebutuhan), Organisasi, Action dan Coordination (NOAC). Untuk menentukan tujuan atau target / goal setting.
AMT mempelajari kiat – kiat mencapai dan menggunakan prestasi.
B.Pelaksanaan rencana pembelajaran
1.Apersepsi
Dalam pelaksanaan rencana pembelajaran harus diawali dengan pembentukan persepsi belajar (Apersepsi) dengan melihat isu strategis / populer yang berkembang di masyarakat.
Contoh :
Dalam Pembelajaran tentang Energi Air
Isu populer yang diangkat adalah tentang krisis BBM yang diprediksikan habis pada tahun 2030 dan air merupakan alternatif energi pengganti. Sehingga siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar lebih jauh.Toyota sudah memelopori mobil hibrid berbahan bakar hidrogen dengan fuel cell.
2.Penguasaan Teori Dasar
Belajar tentang energi air harus memahami reaksi oksidasi – reduksi air :
2H2 + O2 2H2O + Energi
Energi air dapat diperoleh dari :
a.Pembakaran gas Hydrogen (H2)
b.Reaksi H2 + O2
3.Penguasaan Kompetensi
Kompetensi / ketrampilan mengolah energi air dan konversi energi air meliputi :
a.Model pengolahan energi air; energi potensial, kinetik, tekanan uap, reaksi kimia atau cell bahan bakar.
b.Peralatan pendukung yang digunakan dan cara kerjanya.
c.Alternatif penggunaan,hasil yang dibangkitkan,dan effectnya.
Dalam setiap pelaksanaan rencana pembelajaran /pokok bahasan selalu diawali dengan Apersepsi, materi dasar, materi pokok kompetensi, aplikasi alternatif dan evaluasi.

C.Kemampuan analisa –syntesa penguasaan IPTEK dan Teori Kesenjangan
Pada akhir semester terakhir, teori kesenjangan diajarkan agar siswa dapat menghasilkan karya inovatif.

Teori Kesenjangan meliputi :
1.Sejarah penentusn teknik sekitar kita
2.Cara – cara berimajinasi positif
3.Cara inovasi prediktif (titen)
4.Analisa kesenjangan
5.Teori BLACK –BOX (kotak hitam)
6.Diskusi kelompok

Pada bab ini siswa dituntut untuk menganalisa, menggabungkan dan membandingkan beberapa ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki agar menghasilkan karya inovatif.
Sejarah penemuan teknik sekitar kita, akan memberikan gambaran bagaimana orang menemukan sesuatau yang bermanfaat, sehingga akan meningkatkan imajinasi siswa.
Bimbingan cara berimajinasi akan mengarahkan siswa pada daerah berfikir yang lebih terkonsentrasi. Teori kesenjangan akan mendukung penemuan judul dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum jelas yang akan diterapkan tetapi sudah tergambarkan abstrak.
Agar imajinasi tidak kabur atau hilang percuma maka Teori Kotak Hitam (BLACK – BOX) menjadi pilihan cara yang cukup efektif. Diskusi kelompok akan menemukan bentuk dan teknik karya inovatif.
Contoh :
Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara
Wright bermimpi bisa terbang
Mulai membuat model sayap burung
Ditemukan model yang Aerodinamis
Bisa terbang dengan pengendalian seperti ekor burung
Siawa berimajinasi bebas
Dibatasi pada ruang / tempat / bagian tertentu.
Misalnya : Kamar kost
Analisa kesenjangan diterapkan
“Seharusnya bagaimana ? “
“Sesungguhnya bagaimana ? “
“Seharusnya di kamar kost.
Waktu belajar lampu terang.
Waktu tidur lampu redup.”
“Sesungguhnya di kamar kost.
Waktu belajar lampu terang.
Waktu tidur lampu terang ”
Teori BLACK – BOX
Teori kotak hitam merupakan alternatif pemecahan masalah atau jawaban/solusi dengan teknologi.judul/inovasi/temuan masih dalam bentuk abstrak/gambaran/pengandaian.
“Sesandainya lampu di kamar kost dapat otomatis sesuai penggunaan / kebutuhan. ”

 
operasional / cara kerja ?
sambungan ?
teknologi ?
bentuk ?

Diskusi kelompok
Akan menjawab efek berantai dari berbagai pertanyaan dengan kemampuan analisa – syntesa siswa,serta kemampuan penguasaan IPTEK hasil belajar. Agar judul/imajinasi terwujud pertanyaan akan terus bergulir dan harus terjawab?.Sehingga motivasi mencari jawaban akan memotivasi cara belajar siswa,dengan membaca buku,membaca majalah teknik,bertanya kepada guru atau orang profesional ,melihat pameran,dan seterusnya.




BAB III
PENDEKATAN RELEVANSI BUSINESS CENTRE



A. Karya inovatif berwawasan pasar

1.Wawasan kewirausahaan
Karya inovatif diharapkan memiliki pangsa pasar, sehingga siswa harus dibekali kewirausahaan / enterpreneurship agar siswa dapat mengembangkan sikap prediktif – intuitifnya.
belajar mengamati bentuk celana panjang dari tahun 1960 – 2008 ?
belajar mengamati bentuk mobil dari tahun 1960 – 2008 ?
belajar mengamati potongan rambut wanita / pria dari tahun ke tahun ?
Hal ini akan meningkatkan pemahaman tentang pergerakan perubahan atau trend dari tahun ketahun yang menyebabkan peserta didik memiliki kepekaan ( titen ) ,yang selanjutnya dapat mengembangkan atau menemukan karya baru yang memiliki nilai jual dengan mempertimbangkan pangsa pasar yang ada.Sikap seperti ini merupakan kekuatan prediktif – intuitif.
2.Proposal karya inovatif
Untuk aktualisasi diri bagi siswa dalam berimajinasi untuk menemukan karya inovatif dituangkan dalam bentuk proposal yang siap direalisasikan dengan sponsor / pendukung atau pribadi.
Systematika proposal :
1. Halaman Judul
2. Identitas
3. Pengesahan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A.abstraksi
B.tujuan pembuatan
Bab II Pembahasan judul
a.Pengertian Umum
b.Prinsip Kerja
c.Alat dan bahan
d.Bagan / Konstruksi
e.Gambar Rencana
Bab III. Pendanaan
Bab IV. Penutup

B. Sosialisasi Hak cipta dan Hak Paten
Kurikulum pada pembelajaran produktif sangat kurang menyinggung tentang hak cipta dan hak paten ,sehingga siswa SMK selalu mengalami permasalahan dalam actualisasi diri/berkarya/berinovasi.
Secara umum anak didik/Masyarakat tidak peduli atau tidak memahami hak cipta dan hak paten sehingga Bangsa Indonesia memiliki problem dengan Hak paten dan Hak cipta dalam menyongsong AFTA atau Global.
Production Based Trainning akan berhasil bila Teaching Factory dapat berjalan baik pada setiap Program Keahlian. Dan TF ini merupakan tolok ukur untuk keberhasilan Business Centre di sekolah khususnya SMK.Guna mendukung hal ini sosialisasi HAKI melalui mata diklta produktif sangat diperlukan.
B.Manajemen Business Centre
Bisnis center atau pusat manajemen bisnis di sekolah yang dulu disebut Unit Produksi ,hingga saat ini masih menjadi problem /masalah di berbagai SMK di berbagai Daerah. Bentuk manajemen,struktur organisasi,pemilihan SDM,Kesepakatan kerja dan penggajian,jenis produk , model kerjasama dan model pemasaran masih selalu menjadi kendala.
Pembelajaran dengan model ini akan menemukan bentuk yang mendekati untuk mendukung Manajemen Business Centre .


BAB IV
PENDEKATAN EVALUASI BELAJAR

Hasil karya inovatif menjadi salah satu alat ukur pembelajaran mata diklat produktif karena di situ mencerminkan proses belajar kognitif, afektif dan physcomotorik.Tingkatan belajar pengetahuan,pemahaman ,analisa , syntesa dan aplikasi terimplementasikan dalam karya inovatif .

Formulasi untuk hasil evaluasi :




BAB V
PENUTUP

Model pembelajaran dengan teori kesenjangan ini berdasarkan pengalaman mengajar selama 23.5 (dua puluh tiga setengah) tahun serta melihat kurang succesnya program PRODUCTION BASED TRAINNING di SMK sekarang karena karya inovatif tidak pernah/kurang sering muncul dalam kancah lomba atau event pameran nasional.
Karya inovatif dilingkungan SMK lebih banyak menghasilkan media pembelajaran atau malah media itu sendiri.
Sementara tuntutan pengentasan kemiskinan lebih membebani tujuan pendidikan kejuruan baik pada tingkat menengah ataupun pendidikan tinggi.Karya anak bangsa selalu ditunggu tetapi sangat jarang muncul dipermukaan/kurang terbuka/kurang publikasi atau kurang succesnya model pembelajaran SMK .Karya tulis ini mencoba menjawab permasalahan dengan alternatif pendekatan dengan teori yang sederhana tetapi sangat mendasar-luas ,mendasar karena peserta didik dibekali roh ketrampilan yang dapat hidup dan berkembang sesuai pergaulan bangsa dalam era modern( Ki Tyasno Sudharto,opini Kebangkitan nasional 2008).Luas karena berwawasan global dan peduli masalah Bangsa.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pendidikan sekolah kejuruan dan menjadi urun rembug pembangunan pendidikan nasional.


Daftar Pustaka :
a.Sugiharto dkk ( 2007),Psikologi pendidikan ,Universitas Negeri Yogyakarta
b.Drs. H. Daryanto (2007), Evaluasi Pendidikan,Rineka Cippta,Jakarta
c.Ki Tyasno Sudharto,(2008) Opini 100 tahun kebangkitan Nasional, Kedaulatan rakyat. Yogyakarta
d. Purdi E Chandra ( 1990) ,Achievement Motivation Trainning,Primagama,Yogyakarta